Roadmap pengembangan sarpras perlu disusun berbasis kebutuhan tiap cabang olahraga. Standar minimal dimensi, material, pencahayaan, keselamatan—harus dirumuskan agar fasilitas layak latihan sekaligus kompatibel untuk event resmi daerah.
Sepak bola dan futsal menuntut lapangan dengan kualitas permukaan terjaga serta penerangan yang memadai untuk sesi malam. Perawatan rutin seperti pemotongan rumput, peremajaan rumput sintetis, pengecatan garis, dan pemeriksaan drainase menjadi indikator mutu.
Untuk olahraga indoor—voli, basket, bulu tangkis—lantai berperforma baik (misal kayu atau vinil standar), tinggi atap memadai, serta sistem ventilasi dan pencahayaan menjadi prioritas. Pemasangan net, ring, dan tiang yang sesuai regulasi memastikan keselamatan dan fairness pertandingan.
Cabang teknik individu seperti atletik dan panahan memerlukan zona latihan khusus. Lintasan lari dengan penandaan jelas, area start–finish, serta target panahan dengan jarak resmi membantu pelatih menilai progres atlet secara objektif.
Kolam renang latihan membutuhkan pengelolaan kualitas air, sistem sirkulasi, dan alat keselamatan. Penempatan area pemanasan (warm-up) dan pendinginan (cool-down) di sekitar kolam penting untuk mengurangi risiko cedera.
Gym sebagai pusat kekuatan dan kondisi fisik harus menyediakan alat komprehensif: free weights, mesin kekuatan, alat kardio, rack squat, hingga area mobilitas. Program periodisasi pelatihan bisa dijalankan efektif bila perangkat memadai dan terawat.
Asrama atlet memerlukan standar hunian sehat: kapasitas kamar proporsional, sanitasi terjaga, dapur gizi, dan ruang belajar. Lingkungan asrama yang kondusif akan menunjang disiplin, istirahat cukup, dan fokus menghadapi kejuaraan.
Dalam jangka menengah, roadmap memasukkan renovasi bertahap, pengadaan alat prioritas, dan digitalisasi peminjaman fasilitas. Kolaborasi dengan sekolah, kampus, dan komunitas olahraga setempat memperluas akses serta berbagi biaya perawatan.